Monday, March 17, 2014

Pesawat-pesawat antariksa tak berawak telah menjelajah planet-planet jauh di tata surya. Gambar-gambar yang dihasilkan sungguh menakjubkan, sehingga diolah lagi oleh para artis dengan imajinasi, bahwa suatu saat nanti seandainya manusia menjadi turis antariksa, melihat fenomena dahsyat di alam semesta.

Inilah beberapa hasil imajinasi seni ilmiah tersebut...


1. Cincin Saturnus

 
Anda meluncur di troposfer Saturnus di bawah struktur cincin yang paling megah di tata surya. Pemandangan indah yang sangat langka. Cincin putih es melambung 75.000 kilometer di atas kepala Anda. Kilau cincin menerangi segala sesuatu di sekitar Anda. Tidak kurang dari enam bulan sabit tampak di langit. Cahaya dari matahari terbenam mencerai-beraikan kabut kristal amonia, membentuk SunDog yang indah.

Anda diterpa arus awan amonia yang berkecepatan lebih dari 1.500 kilometer per jam. Ini adalah salah satu angin tercepat di tata surya. Lebih dari 30.000 kilometer di bawah Anda, dengan tekanan yang membuat manusia tidak mungkin bisa bertahan hidup, adalah samudra global dari hidrogen metalik cair. Tidak ada tempat mendarat di planet ini.




2. Jupiter Red Spot
 
Dari ukurannya saja, anticyclone terbesar di tata surya ini sulit untuk dipahami pelancong. Dari sudut pandang ini, hanya sebagian kecil dari Spot Merah Besar Jupiter (kiri) dapat dilihat. Dengan tinggi sedikitnya delapan kilometer di atas awan dibawahnya. Petir  yang bisa menghancurleburkan kota  berderak menggelegar ke dalam awan rendah.

Angin di tepi luar dari pusaran anticyclone berkecepatan lebih dari 400 kilometer per jam. Badai berputar berlawanan setiap tujuh hari sekali. Turbulensi yang diciptakan oleh mega badai ini sangat brutal, suaranya memekakkan telinga. 
Setidaknya dua planet ukuran Bumi bisa muat di dalam badai mengerikan ini, yang telah berputar di belahan selatan Jupiter untuk setidaknya 400 tahun. Tidak ada tanda bahwa badai ini akan berhenti.




3. Valles Marineris, Mars
 
Grand Canyon Arizona tidak ada apa-apanya dibandingkan kemegahan salah satu keajaiban alam di tata surya yang diberi nama Lembah Mariner inii. Dengan kedalaman lembah empat mil  dan begitu sangat lebar hingga di beberapa tempat Anda harus melakukan peregangan untuk melihat sisi yang lain, retak tektonik raksasa ini sepanjang New York sampai California atau seperempat keliling planet tersebut.

Jika matahari terbit pada salah satu ujungnya terjadi, maka maka enam jam kemudian barulah matahari terbit di ujung lainnya. Air pernah mengalir melalui segmen besar luas ini. Dalam gambar ini wisatawan memandang kabut dingin yang memenuhi lembah sementara matahari terbenam di tepi utara.



4. Geyser Enceladus
 
Anda akan merasakannya sebelum Anda melihatnya: sebuah gemuruh menyenangkan, bergema jauh di dalam dada dan naik dari kaki Anda. Tidak ada suara di sini. Dan kemudian letusan datang: dua semburan es besar meledak melalui permukaan Enceladus, memuntahkan kristal es ke luar angkasa lebih dari 1.000 mil per jam.

Kedahsyatan yang hening ini diterangi oleh matahari jauh kita. Dengan hanya 1 / 16 gravitasi bulan kita, Enceladus tidak akan menjadi dunia yang mudah untuk diinjak; pejalan kaki mungkin perlu tali pada jet dan berhati-hati untuk menghindari lembah yang menyemburkan geyser yang kuat.



5. Geyser Triton
 
Pengunjung bulan terbesar dari planet Neptunus, Triton, akan melihat takjub array cryogeysers yang mungkin terdiri dari nitrogen beku dan senyawa organik gelap. Suara Geyser yang tampak berasap ini bisa terdengar dari jauh hingga beberapa kilometer saat menyembur lebih dari 8.000 meter ke dalam atmosfer tipis sebelum puncak semburan tersapu oleh angin yang berlalu. Metana dan nitrogen es menutupi permukaan yang bersuhu hampir -200 derajat Celcius ini.



6. Puncak Cahaya Abadi
 
Tidak jauh dari bumi, di bulan kita sendiri, suatu kondisi yang unik ada ditemukan pada tahun 1994 di kawah Peary dekat kutub utara. Tempat ini disebut puncak cahaya abadi karena  matahari tidak pernah terbenam (daerah-daerah seperti ini lainnya mungkin ada di Merkurius tetapi belum pernah terlihat.)

Kondisi yang tidak biasa ini muncul karena sumbu rotasi bulan adalah hampir tidak miring relatif terhadap bidangnya dan orbit bumi mengelilingi matahari. Selain bisa dijadikan obyek wisata, situs ini mungkin suatu hari menjadi pangkalan manusia di bulan pertama. Suhu di daerah tersebut berfluktuasi relatif kecil, mungkin sekitar 20 derajat, menjadikannya tempat yang ideal untuk tinggal.




7. Kawah Herschel di Mimas
 
Petualang yang mendaki puncak di pusat kawah Herschel di Mimas, salah satu satelit Saturnus akan menemukan diri mereka lebih dari 6.000 meter di atas lantai jurang itu. Dikelilingi oleh dinding kawah, yang berdiri anggun hampir 5.000 meter, dan dengan pemandangan planet Saturnus di latar belakang, wisatawan mungkin bertanya tanya, bagaimana Mimas bisa selamat dari tabrakan meteor yang membentuk depresi selebar 139-kilometer, yang merupakan hampir sepertiga dari diameter mimas.



8. Matahari Terbit di Merkurius
 
Matahari terbit dan terbenam di Merkurius menjadi tontonan yang menarik untuk dilihat. Matahari akan terlihat sekitar Dua dan satu setengah kali lebih besar daripada yang terlihat di bumi, matahari akan terbit dan tenggelam dua kali selama satu hari Mercurian.

Matahari terbit, lalu membuat busur di langit, kemudian berhenti, bergerak kembali ke arah cakrawala dimana dia terbit, berhenti lagi, dan akhirnya mulai lagi perjalanannya menuju cakrawala tempat dia terbenam.

Manuver matahari ini terjadi karena Merkurius berputar tiga kali untuk setiap dua kali mengelilingi matahari dan karena orbit Merkurius sangat elips.
























Sumber:
versesofuniverse
Siapa sih yang tak senang bisa ber-internet di area hotspot zone, bisa browsing bahkan download tanpa takut kehabisan kuota. Masalah mungkin hanya pada bandwith yang kurang tokcer.

Ternyata, area hotspot WiFi gratis sering dimanfaatkan oknum pelaku kejahatan komputer untuk meretas data pribadi kita. Bahkan lembaga penegak hukum Uni Eropa, Europol memperingatkan untuk tidak mengirim atau menerima data penting menggunakan jaringan WiFi itu.

 
Pemimpin divisi kejahatan dunia maya dari Europol, Troels Oerting mengatakan bahwa serangan melalui jaringan WiFi publik semakin meningkat dan sulit untuk dideteksi.

"Browsing di kafe atau restoran merupakan ancaman terbesar. Hacker bisa dengan mudah masuk ke akun Anda atau membobol informasi sensitif lainnya. Mereka memiliki kunci yang dapat membuka kehidupan digital Anda," kata peneliti keamanan senior di Kaspersky Lab, David Emm.

David menyebut, jangkauan WiFi router sekitar 100 meter. Bisa jadi hacker yang tengah menjaili Anda tengah duduk di samping Anda atau di sekitar tempat parkir kendaraan.

Bagaimana cara menghindari kejahatan online di area hotspot WiFi gratisan?

1. Gunakan  jaringan WiFi yang aman dan terpercaya saat mengetik username dan password atau transmisi data rahasia.

2. Sebelum  log-in ke situs web, pastikan bahwa itu aman - cari 'https' dengan simbol gembok terkunci dan periksa sertifikat keamanannya.

3. Lindungi  komputer atau gadget dengan produk keamanan internet terkemuka.

4. Sebisa mungkin hindari transaksi onlie menggunakan fasilitas hotspot WiFi gratisan. Kalau terpaksa, lebih baik matikan WiFi dan gunakan internet pribadi. Lebih baik kehilangan kuota daripada data dan uang di rekening, kan?

5. Pastikan selalu menggunakan Public Area ketika perangkat mendeteksi WiFi gratisan. Laptop dan gadget produksi mutakhir biasanya dilengkapi feature ini.







 
Sumber:
liputan6
Tokoh proklamator, salah satu founder Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, Mohammad Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di usia 78. Untuk mengenangnya, kita telusuri lagi kehidupan pemimpin bangsa ini yang penuh kesederhanaan dan kebersahajaan.

Kita pasti berpikir, menjadi orang nomor 1 atau nomor 2 di republik ini berarti hidup enak, terjamin, semua yang diingini mudah diperoleh. Bayangan seperti itu tak berlaku bagi Bung Hatta. Karena Beliau bahkan tak pernah mampu beli sepatu impiannya.

 
Dikisahkan, suatu ketika Hatta pergi ke luar negeri. Di sebuah toko, ia melihat sepatu Bally dan terpesona. Tapi, tak cukup uang di saku. Di masa itu, Bally merupakan merek ternama nan mahal. Saking mengidamkan, guntingan iklan sepatu Bally di koran disimpannya. Ia berharap suatu waktu bisa membeli.

Sampai Hatta wafat, sepatu Bally idamannya tetap tak terbeli. Uang tabungan tak pernah mencukupi -- selalu terpakai untuk keperluan rumah tangga, menolong kerabat, dan kebutuhan lain.

Bung Hatta memang dikenal orang yang sederhana, teguh pada prinsip, dan tidak mau memanfaatkan fasilitas negara. Kisah-kisah berikut semakin membuktikan hal tersebut.



Pergi satu koper, pulang satu koper
Sebagai pejabat tinggi, apalagi wakil presiden tentu sering berkunjung ke berbagai negara. Lazimnya dapat kesempatan ke luar negeri pasti akan pulang penuh oleh-oleh. Namun, apa kata sekretaris Bung Hatta, I. Wangsa Widjaja soal atasannya?

"Ia pergi membawa satu koper dan pulang dengan satu koper pula," tulis Wangsa di Mengenang Bung Hatta. Wangsa bilang, Hatta tak suka menghamburkan uang untuk belanja ini dan itu.

Hatta juga nyaris tak pernah memanfaatkan kunjungan ke luar negeri untuk bersenang-senang. "Kalaupun beliau menghendaki liburan, satu-satunya hiburan beliau adalah  mengunjungi toko buku dan membenamkan diri di antara rak-rak buku selama berjam-jam," lanjut Wangsa yang bekerja untuk Hatta sejak November 1945 itu.



Mobil negara bukan milik pribadi

 
Pada 1950, ibunda Hatta ingin bertemu anaknya. Lalu, Hasjim Ning (Kemenakan tiri Hatta) diminta menjemput Mak Tuo, panggilan Sang Ibunda, ke Sumedang, Jawa Barat.

Saat itu Hasjim Ning mengusulkan kenapa tak memakai mobil dan supir Hatta saja. Pasti Mak Tuo bangga dijemput dengan mobil Perdana Menteri.

"Tidak bisa. Pakai saja mobil Hasjim. Mobil itu bukan kepunyaanku, kepunyaan negara," kata Hatta seperti dikutip dalam otobiografi Hasjim, Pasang Surut Pengusaha Pejuang.



Mesin jahit dan rahasia negara
Keteguhan prinsip Hatta bahkan dirasakan juga oleh istrinya, Rahmi Rachim. Ceritanya, sang istri menghemat pengeluaran keluarga agar bisa membeli mesin jahit. Setelah uangnya terkumpul dan hampir mencukupi untuk membeli mesin jahit, tiba-tiba ia dikejutkan berita bahwa Pemerintah RI menerbitkan kebijakan sanering atau pemotongan nilai uang. Diturunkan hingga tinggal 10 persennya. Maka, Rp 1.000 menjadi Rp 100 dan seterusnya. Tujuannya untuk mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk waktu itu.

Duit Rahmi yang hampir mencukupi tiba-tiba menjadi tidak ada nilainya. Dengan hati sedih ia mendatangi suaminya dan berucap, ”Pak, Bapak kan Wakil Presiden. Bapak pasti tahu bahwa pemerintah akan mengadakan sanering. Mengapa Bapak tidak memberi tahu kepada ibu?”

Hatta menjawab, ”Bu, itu rahasia negara. Kalau Bapak beritahu pada ibu, berarti itu bukan rahasia lagi.”



 
Sumber:
liputan6

Wednesday, February 5, 2014

Migingo adalah sebuah pulau batu kecil, dengan luas kurang dari setengah acre atau sekitar setengah ukuran lapangan sepak bola, yang terletak di Danau Victoria, danau terbesar di Afrika dan danau tropis terbesar di dunia.

Meskipun ukuran kecil, pulau ini adalah tempat tinggal bagi 131 orang (menurut sensus 2009) yang tinggal di gubuk-gubuk penuh sesak terbuat dari lembaran kardus dan kayu.


Photo by Andrew Mcleish

Walaupun kondisi kehidupan di tempat itu kumuh, Migingo adalah sebuah pulau yang mempunyai lima bar, salon kecantikan, apotek serta beberapa hotel dan berbagai bordil.

Sebagian besar penduduk pulau bekerja sebagai nelayan dan pedagang ikan. Orang yang pertama tiba di pulau itu adalah dua nelayan Kenya, Dalmas Tembo dan George Kibebe, yang mengaku telah menetap di sana sejak tahun 1991. Pada saat itu, pulau ini tertutup dengan jeruju, burung dan ular.

Mereka kemudian bergabung dengan 60 anggota kelompok nelayan lainnya setelah menerima informasi bahwa wilayah ini kaya dengan ikan Nile Perch. Selanjutnya, nelayan lain dari Kenya, Uganda dan Tanzania datang ke pulau mengubahnya menjadi sebuah pusat perdagangan yang berkembang pesat.

Photo by Jesco Denzel



Menariknya, sekitar 200 meter kearah Timur dari Migingo terdapat Pulau Usingo yang luasnya jauh lebih besar dan sama sekali tidak berpenghuni.

Photo by Jesco Denzel


Photo by Jesco Denzel


Photo by Jesco Denzel


Photo by Andrew Mcleish


Photo by Andrew Mcleish


Photo by Andrew Mcleish


Sumber :
amusingplanet